Parit adalah salah satu instrument
yang vital dalam pengelolaan kebun sawit. Penataan parit yang baik akan bisa
menjaga kuantitas air yang mengalir dalam blok. Jika kebun sawit kita
didominasi daerah rendahan maka kita butuh design parit yang baik. Dalam skala
yang lebih besar, terutama pada pengelolaan kebun sawit pada daerah gambut,
beberapa perusahaan membuat parit/outlet besar berupa kanal yang berfungsi
selain untuk managemen air juga sebagai jalur transportasi.
2. Parit Dalam Blok (Field Drain).
Field drain dibuat pada daerah rendahan. Seberapa parah daerah itu tergenang
akan menentukan komposisi field drain yang akan dibuat. Jika blok tersebut
selalu terendam dalam waktu lama, kebiasaanya kita membuat field drain 2:1
(artinya, setiap 2 jalur tanaman dibuat parit). Jika tidak terlalu parah daerah
rendahannya maka cukup dibuat field drain 4:1 (setiap 4 jalur tanaman, dibuat
parit).
field drain 2:1
3. Parit batas HGU / Parit Boundry.
Parit ini dibuat untuk menjadi batas antara kebun sawit kita dengan lahan
sekitarnya. Parit ini juga berfungsi untuk mencegah pencurian buah yang
dilakukan pada blok-blok batas
Selain pekerjaan buat parit, hal
yang perlu diperhatikan juga adalah perawatan parit. Biasa yang umum digunakan
di kebun adalah cuci parit. Setiap perusahaan mempunyai norma/rotasi yang
berbeda-beda untuk cuci parit. Ada yang mengerjakan 2x dalam 1 tahun. Ada juga
yang mengerjakan 1x dalam 2 tahun. Kebijakan bisa diambil melihat
kondisi/lokasi dari tipe rendahan di daerah kita. Untuk outlet utama sebaiknya
dilakukan 2x setahun. Pengalaman saya, rumput air biasanya sudah kembali
menutupi parit 3-4 bulan setelah parit dicuci. Akan lebih cepat lagi ketika
musim hujan. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap volume air yang akan
dibuat melalui parit tersebut
Baca juga.
terimaksih atas sharingnya, saya jadi lebih mengerti ternyata pada kebun sawit diperlukan parit atau kanal karena itu bisa menjaga kualitas air yang mengalir
ReplyDeletethanks for sharing
ReplyDeletedata analyst
Cyber Security